Ada beberapa pilihan yang mungkin terpikirkan dan yang dapat dipilih oleh adik-adik sekalian.
1. Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau kuliah.
Bagi sebagian orang yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi,
biasanya sejak SMA sudah buat rencana, akan kuliah dimana, di jurusan
apa. Memilih untuk kuliah, pastinya tidak mudah. pertama-tama, sebaiknya
sesuaikan jurusan yang dipilih dengan minat dan kemampuan adik-adik.
Tidak perlu ikut-ikutan teman, karena teman dekatnya ingin masuk
Kedokteran, jadinya pengen kuliah KEdokteran juga, padahal selama ini
mungkin adik-adik lebih suka mengutak-atik komputer. Jadi, pilihkan
jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat. Bila adik belum
mengetahui apa yang menjadi minat dan kemampuannya, mungkin dapat
dibantu dari meminta pendapat guru ataupun dari Tes Bakat Minat yang
disedikan oleh Lembaga Psikologi Terapan atau Biro Psikologi. Hal kedua
dalam memilih melanjutkan kuliah ini, pertimbangkan juga Perguruan
Tinggi yang akan dimasuki, bagaimana akreditasinya, bagaimana mutu
dosen-dosennya, bagaimana lingkungan kampusnya, fasilitasnya, citranya
di mata masyarakat. Hal ketiga, bahwa Indonesia mengenal jalur
pendidikan diploma dan pendidikan sarjana. Pendidikan Diploma biasanya
fokus pada skills, jadi lebih banyak mengasah keterampilan kerja dan
biasanya lebih siap pakai ketika terjun ke dunia kerja nantinya.
Pendidikan Sarjana fokus pada pengembangan keilmuannya, jadi akan lebih
banyak mikir dan menganalisa konsep. Hal ke-empat yang menjadi
pertimbangan tentunya adalah biaya. Untuk hal ini perlu memperhitungkan
sumber daya, apakah dari orangtua, beasiswa, atau membiayai sendiri.
Tentunya hal ini perlu dibicarakan dengan donatur adik-adik.Hal ke-lima
yang dapat dipertimbangkan, apakah akan kuliah diluar kota atau di dalam
kota, atau apakah tetap tinggal dengan orangtua atau pergi merantau.
Mungkin saja jurusan yang adik ingin pilih tidak terdapat di
universitas yang ada di kota adik sehingga harus pergi merantau. Contoh
jika adik tinggal di Medan dan ingin kuliah di Teknik PEnerbangan,
satu-satunya hanya terdapat di ITB Bandung, berarti adik harus pergi ke
Bandung.
2. Pilihan yang kedua adalah bekerja
Hal ini mungkin dipilih setelah melihat kondisi ekonomi keluarga yang
kurang mendukung untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, atau mungkin
karena keinginan adik sendiri agar segera mandiri secara ekonomi. Untuk
pilihan ini, pertimbangkan lapangan kerja yang tersedia. Mengingat
lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan SMA atau SMK sangat sedikit
sekali, apalagi untuk menjadi PNS yang memang hampir-hampir tidak ada
lagi kesempatan. Karena itu, perlu melihat lapangan kerja seperti apa
yang menerima lulusan SMA/SMK. Biasanya yang masih menerima perusahaan
swasta adalah untuk posisi Customer Service, Office Boy, Cleaning
Service, dan Administrasi. Bagi adik-adik lulusan SMK, biasanya lebih
sesuai dengan jurusan SMK-nya, contohnya lulusan SMK Otomotif dapat
bekerja di bengkel-bengkel motor atau mobil.
3. Pilihan yang ketiga adalah menikah
Di beberapa daerah di Indonesia, masih sering kita jumpai bahwa
anak-anak perempuan tamat SMA hanya menunggu ‘dilamar’. Namun, tentunya
menikah bukanlah pilihan yang bijaksana, karena menikah menuntut
kematangan emosi, sosial, psikologis mengingat tanggungjawab yang akan
dipikul sebagai individu yang menikah juga akan besar sekali.
4. Pilihan yang ke-empat adalah menganggur
SEbenarnya pilihan yang terakhir ini tidak dapat dianggap sebagai
sebuah pilihan..:) Namun seringkali terjebak dalam pilihan tersebut
karena tidak ada biaya untuk kuliah, tidak ada kesempatan atau peluang
untuk bekerja, dan mau menikah juga tidak ada dana atau tidak ada orang
yang hendak dinikahi..:)
Sumber: http://idolakonseling.weebly.com/mau-kemana-setelah-lulus-smasmk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar